Sabtu, 28 Juni 2014

RA dan Ikatan Guru Raudhatul Athfal ( IGRA )



Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) sebagai pelaksana Raudhatul Athfal (RA) harus memiliki karakter unggul mendidik generasi muda Islam sejak dini.
IGRA dapat mengemban amanah dan tanggung jawabnya sebagai panutan awal anak didik,kalau bisa  guru RA dan semua guru di bawah Kemenag, jangan sampai terlibat politik praktis.

Sebab, sekarang RA bukan alternatif sekolah TK. Tapi RA adalah pilihan masyarakat, dimana mereka memasukkan anak untuk bekal dan mengenalkan agama Islam sejak dini. "RA adalah TK plus" , karena RA punya kurikulum sama dengan TK tapi plusnya pendidikan agama yg komprehensif  bagi anak didik.



Untuk itu, RA kedepan harus terus berkembang lebih baik, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dini, tapi juga sebagai embrio mendidik moral generasi muda dan pengenalan agama yg baik.

RA  Asshidiqiyyah  akan berupaya membangun RA percontohan dan RA terbaik. Tujuannya untuk mendukung pengenalan dan bekal pendidikan agama Islam bagi anak didik sejak usia dini.
Merebaknya gaya hidup seks bebas dalam kehidupan generasi muda sekarang, menjadi kekhawatiran para guru-guru TK dan Raudhatul Athfal (RA). guru-guru TK cemas, khususnya yang berada dalam lingkungan RA dengan kian maraknya seks bebas.

Munculnya istilah wisata seksual di beberapa daerah yang didukung dengan tersebarnya pornografi dan pornoaksi, telah menyebarkan kebebasan seksual, hal itu telah mengancam masa depan generasi muda Indonesia.

Semua pasti  khawatir dengan perilaku seks bebas, hal  ini  akan mengancam kemerosotan moral generasi muda yang usianya semakin muda.

Masa depan generasi muda ini semakin mengkhawatirkan, di kala pendidikan agama semakin dikesampingkan pengajarannya sejak dini. Selain itu, kemerosotan moral ini juga karena lemahnya aktualasi keteladanan. "Inilah pentingnya RA  mengenalkan agama dan menjadi panutan ke generasi muda sejak dini".

RA dinilai harus menjadi peletak dasar embrio pengenalan agama ke anak usia dini. Dari sinilah mereka mengenal dan memulai keberagamaannya. Karenanya, guru RA yang saat ini berjumlah kurang lebih 27 ribu guru se-Indonesia, semakin bisa mengemban tugas mulia mendidik generasi muda islam sejak usia dini.

0 komentar:

Posting Komentar